Bring Your Life better Gunakan Waktu luangmu dg Kegiatan yg bermanfaat...! Jadikan Renang untuk mengisi harimu, dapatkan multi manfaat dari Renang... Dari Badan yg slalu Fit hingga bisa Survive dari Banjir, kecelakaan perairan (pesawat, kapal dll). GUNAKANLAH KESEMPATAN ANDA SEKARANG JUGA... Gratis 1 x pelatihan, durasi 1 jam... hub. Iman : 031 71855991
Jumat, 29 Juni 2012
Rabu, 14 Maret 2012
Renang sebagai Fisioterapi Saraf Terjepit
Renang sebagai Fisioterapi Saraf Terjepit
Menurut Dr. Nicolaas, C. Budhiparama, FICS, dokter ahli ortopedi dari RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta, untuk merawat sendi, kita justru harus terus beraktivitas dan bergerak. Salah satunya, rutin berkegiatan fisik seperti olahraga.
Olahraga yang tepat bagi pasien radiculopati cervical atau saraf terjepit adalah berenang dan pilates. Kegiatan fisik ini dapat memperkuat otot punggung dan leher tanpa menimbulkan tekanan yang besar pada tubuh, sehingga meminimalkan risiko timbulnya nyeri.Menurut Dr. Nicolaas, C. Budhiparama, FICS, dokter ahli ortopedi dari RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta, untuk merawat sendi, kita justru harus terus beraktivitas dan bergerak. Salah satunya, rutin berkegiatan fisik seperti olahraga.
Yang tidak boleh dilupakan dalam menjalani latihan fisik adalah sesi pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya. Keduanya berguna untuk meminimalkan cedera pada sendi.
"Banyak orang yang inginnya cepat saja, termasuk dalam berolahraga. Biasanya orang lupa melakukan pemanasan dan pendinginan, tetapi langsung masuk ke menu olahraga utama. Hal ini dapat menyebabkan cedera pada sendi," ungkap Dr. Nicolaas.
Konsumsi suplemen buat sendi juga disarankan untuk menambah kemampuan sendi, misalnya glukosamin dan kondroitin, yang bisa dijumpai dalam makanan laut (kerang-kerangan), juga vitamin C yang mudah ditemukan dalam berbagai jenis buah dan sayuran, serta bromealin, yang banyak terkandung dalam nanas.
Beberapa member di Kolam Renang G-Walk Citraland juga telah merasakan manfaat dari terapi renang untuk kasus2 semacam ini. bahkan mereka menyatakan "Ndak usah jauh2 cari pengobatan untuk sakit punggung/ saraf terjepit... disinilah tempatnya..!". Demikian pernyataan mereka pada murid renang sy yg sdh tdk muda lagi... Usianya 68th, tp menurut mrk : "wong msh muda kok... ayo yg smangat renangnya..! biar cepat sembuh".. maklum usia mrk sdh diatas 70th (ada 3 nenek dan 1 kakek). mereka juga mengalami sakit punggung atau Syaraf terjepit...
Semoga kasus diatas menginspirasi banyak orang untuk tdk mudah menyerah dalam mencari kesembuhan...
Setiap penyakit pasti ada obatnya...
“dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,” (Q.S. Asy-Syu’araa [26] :80)
Minggu, 01 Januari 2012
Olahraga Anak: Bolehkah Bayi Berenang ?
Olahraga anak sangat penting untuk menunjang kesehatan dan tumbuh kembangnya, salah satunya dengan berenang. Dan kini, bukan hanya anak-anak yang dapat menikmati permainan di air, bayi pun diperbolehkan bahkan disarankan untuk bergerak bebas di kolam renang.
Berenang merupakan langkah awal yang baik untuk Anda membantu perkembangan keahlian bayi. Aktivitas ini pun mampu memperkuat ikatan antara orangtua dan bayi. Jika Anda berniat untuk menggunakan kolam renang untuk bayi berenang, disarankan menunggu sampai bayi mendapatkan imunisasi pertamanya atau di atas usia dua bulan.
Berikut ini beberapa tips dan informasi agar bayi aman berenang :
- Lakukan aktivitas berenang ketika bayi sudah rileks dan senang bermain air. Akan lebih baik jika Anda melakukan aktivitas ini bersama para ibu dan bayi lainnya.
- Pilihlah kolam renang indoor atau kolam renang khusus anak, pada jam sepi, dan saat air kolam renang bersih.
- Untuk pertama kali bayi berenang, cukup 10-15 menit di dalam air.
- Gunakan pelampung model ban yang menahan tubuh atau model dilingkarkan ke pergelangan tangan karena kaki bayi belum bisa menyentuh dasar kolam. Pelampung selain berfungsi sebagai pengaman juga membantu bayi berlatih mengapung.
- Lakukan kontak mata saat bayi masuk ke air, dan pastikan wajah Anda dekat dengan wajah bayi untuk memberikan kenyamanan.
- Mulailah mengajak bayi "berjalan" menyusuri pinggir kolam renang.
- Anda juga dapat menengkurapkan bayi sambil menopang bawah perutnya. Posisi bayi horisontal di atas permukaan air, dan biarkan kakinya menendang-nendang. Pastikan kepalanya tetap berada di atas air.
- Lalu posisikan bayi dengan membaringkanya dengan kepala menghadap ke langit dan tangan Anda menopang punggungnya.
- Dudukkan bayi di tepi kolam, dan Anda berada di dalam air sambil memegang tubuh bayi. Nyanyikan lagu dan sesekali masukkan bayi ke kolam.
- Untuk mengajarkannya menghembuskan nafas saat berenang, taruhlah mulut Anda di bawah permukaan air. Lalu ajarkan bayi meniup gelembung. Untuk bayi kecil, Anda dapat mengajarkannya dengan cara meniup mainan karet yang mengambang di air.
- Berenang dapat dilakukan seminggu sekali, tiga kali seminggu bahkan setiap hari. Namun, perhatikan jangan sampai bayi berada terlalu lama di dalam air. Jika bayi terlihat kedinginan atau bosan, segera akhiri aktivitas berenangnya.
- Jika Anda baru saja memberi bayi makan atau ASI, tunggu satu setengah sampai dua jam baru memperbolehkan bayi berenang.
- Tiuplah dengan kencang wajah bayi, sebelum Anda memasukannya ke dalam air. Gerakan ini dapat membantu bayi menahan nafas ketika menyelam. Bayi atau umumnya mamalia memiliki reflek menahan nafas ketika menyelam saat usianya menginjak enam bulan. Namun akan lebih baik jika Anda melakukan hal ini dibawah pengawasan ahlinya, sehingga memberikan arahan yang baik.
- Jika bayi menangis ketika Anda hendak membawanya menyelam, maka semua tergantung pada insting Anda sebagai orangtua. Memutuskan mana yang terbaik bagi bayi.
- Suhu air yang aman untuk bayi berenang antara 30-31 C.
- Gunakan sunscreen yang aman untuk bayi, agar melindungi kulitnya dari sinar matahari.
- Jika Anda khawatir dengan kandungan klorin dalam air kolam, pastikan bayi tidak memiliki alergi atau kulit sensitif. Hindari berlama-lama berada dalam air kolam, maksimal satu setengah jam.
- Untuk menghindari telinga bayi terinfeksi akibat kemasukan air kolam, pastikan Anda mengeringkannya sehabis bayi diangkat dari kolam renang.
Bayi umumnya mulai pandai berenang dan bernafas dengan baik di dalam air ketika sudah merasa nyaman dan percaya diri berada dalam air. Umumnya, ketika bayi berusia lebih dari tiga tahun. Tidak ada salahnya bukan untuk memperkenalkan sedari dini salah satu jenis olahraga anak ini.
Ala bisa karena Biasa, Hub Iman : (031) 71855991
Klik : http://surabaya.olx.co.id/belajar-renang-surabaya-iid-289090099
Langganan:
Postingan (Atom)